Dari Palu ke Donggala: Sinergi Perguruan Tinggi dan Masyarakat melalui KM Mandiri

Palu, Sulawesi Tengah — Upaya memperkuat keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat terus digalakkan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah pelaksanaan rangkaian kegiatan Knowledge Management (KM) Mandiri yang dilangsungkan di dua wilayah strategis: Palu dan Donggala.

Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini melibatkan workshop kurikulum, workshop Penyusunan Operasional Baku (POB), Forum Group Discussion (FGD), serta penerjunan mahasiswa ke masyarakat. Seluruh kegiatan ini merupakan bagian dari skema KM Mandiri, sebuah inisiatif kolaboratif antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan komunitas lokal.

Penguatan Kurikulum dan Standar Operasional

Di Palu, kegiatan diawali dengan workshop kurikulum yang menghadirkan para dosen, tenaga pendidik, serta pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Fokus utama workshop ini adalah menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal serta dinamika global, sehingga menghasilkan lulusan yang adaptif dan relevan. Workshop POB juga digelar guna memastikan keselarasan dalam pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik di lingkungan kampus.

“Melalui workshop ini, kami berharap ada penyelarasan antara dunia akademik dan realitas sosial yang dihadapi masyarakat,” ujar salah satu narasumber, Dr. Andi Fadillah, M.Pd.

Forum Group Discussion: Membangun Jembatan Dialog

FGD yang digelar di Donggala menjadi ruang penting untuk membangun dialog terbuka antara akademisi, tokoh masyarakat, pemerintah lokal, serta mahasiswa. Isu-isu prioritas seperti pendidikan, ekonomi kreatif, kesehatan masyarakat, dan ketahanan pangan dibahas secara mendalam dengan pendekatan partisipatif.

“FGD ini menjadi langkah awal menyusun strategi pengabdian masyarakat yang berbasis kebutuhan riil warga,” tutur perwakilan komunitas lokal Donggala.

Penerjunan Mahasiswa: Belajar dan Mengabdi Bersama Masyarakat

Sebagai puncak kegiatan, puluhan mahasiswa diterjunkan langsung ke desa-desa di wilayah Donggala untuk melakukan pengabdian masyarakat berbasis riset dan pemberdayaan. Para mahasiswa akan tinggal bersama masyarakat, menggali potensi lokal, serta mengembangkan program-program kolaboratif yang dapat memberikan dampak jangka panjang.

Kegiatan penerjunan ini tak hanya menjadi ajang praktik lapangan, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter mahasiswa sebagai agen perubahan yang peka terhadap kebutuhan masyarakat.

Kolaborasi yang Berkelanjutan

KM Mandiri bukan sekadar kegiatan temporer, melainkan inisiatif berkelanjutan yang menempatkan perguruan tinggi sebagai motor penggerak perubahan sosial. Sinergi antara dunia kampus dan masyarakat lokal yang dibangun di Palu dan Donggala diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun kemitraan yang setara dan berdampak.

“Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai contoh praktik baik kolaborasi antara akademik dan masyarakat,” ujar Koordinator Program KM Mandiri.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top